SELAMAT DATANG !

welcome - Добро пожаловать - bien venue - welkom - Сардэчна запрашаем - i mirëpritur - مرحبا بكم - ongi etorri - Բարի գալուստ - xoş - Добре дошли - vítejte - velkommen - स्वागत - benvenuti - 환영 - benvinguda - willkommen - maligayang pagdating - καλωσόρισμα - SUGENG RAWUH

Ah!

Terhitung 89 hari aku menunggunya sejak terakhir aku bertemu. Ah, bukan bertemu, lebih tepatnya aku melihat wajahnya. Dan kini dia datang, pulang. Meski bukan kembali untukku, tapi itu sudah cukup. Lebih dari cukup malah :)


Di sela derai canda tawa kusempatkan melirik, sedikit banyak berharap akan terjadinya kontak mata dengan mata yang sebelumnya terpisah sepanjang 1,3 kilometer. Tapi yang kulihat malah sebaris peristiwa yang mengejutkan, menyesakkan, dan tak terkatakan.

Aku belum pernah melihatnya bercanda dengan perempuan secara fisik.
Ternyata aku melihatnya. Persis setelah penantian 7689600 detik yang mematikan. Dan itu bukan dengan perempuan biasa. Perempuan itu daun sepohonanku yang hijau, muda, dan menarik.
Cemburunya jadi semakin menyakitkan.

Sederhana saja sebenarnya. Hanya tawa yang diikuti sekelebatan tangan yang menimpuk helm si imut itu. Hah! Aku bahkan belum pernah melihatnya menimpuk kepala seseorang. Helm seorang perempuan!

Moodku hancur seketika. Wajar? Entahlah.
Yang jelas debar yang tadinya menggebu-gebu dan pipi yang merona merah di kursi makan tadi hilang di ujung sungai dalam gemerlap senja. Membaur dalam kerasnya arus sungai yang menderu dalam gumpalan rasaku.

senja di tepi code

sore itu tak biasanya.
dua gadis dengan empat tangkai mawar di tangan.
mengayun-ayun kaki di tepi code.
deras. beriak.

menguliti sang mawar kelopak demi kelopak.
menyemaikannya di antara buih-buih cokelat code.
terbang. mengalir. hilang.

seorang memegang dua tangkai mawar.
merah tua sayu dan merah muda berduri.
tersedu menatap semburat mentari di ujung barat.
-memilih bercerita dalam diam.

seorang lagi membisu dengan dua tangkai mawar.
merah tua membara dan jingga yang merona.
tergugu menatap rekannya.
-memutuskan untuk mendengar tanpa suara.

barangkali tak ada yang tahu.
kisah apa yang mereka bagi di tepi code.
barangkali mereka sendiri justru tak tahu.
karena satu yang tersedu itu..
-belum tahu benar apa yang dikisahkannya lewat angin.
 lewat kelopak yang terhuyung-huyung di sela kecipak code.