SELAMAT DATANG !

welcome - Добро пожаловать - bien venue - welkom - Сардэчна запрашаем - i mirëpritur - مرحبا بكم - ongi etorri - Բարի գալուստ - xoş - Добре дошли - vítejte - velkommen - स्वागत - benvenuti - 환영 - benvinguda - willkommen - maligayang pagdating - καλωσόρισμα - SUGENG RAWUH

Lili Kuning dan Lili Putih [1]


Aku suka saat aku bersama mereka. Orang lain mungkin melihat aku sekadar menjadi obat nyamuk. Ah. Tapi mereka tidak pernah menganggapku sebagai obat nyamuk. Mereka membuatku merasa bahwa kehadiranku begitu berarti bagi mereka.
Aku suka saat aku mendengar suara mereka berduet. Jari-jari lincah yang menari di atas gitar dan suara yang merdu. Hebat deh. Kalau orang lain masih bilang aku terlihat seperti obat nyamuk, kenapa aku bisa menikmati suguhan kafe bintang lima begini? Ahaha.
Aku suka saat aku menerima telepon atau sms dari mereka. Entah itu untuk mengajakku pergi, untuk datang ke rumahku, atau untuk sekedar sesi curhat kecil. Mereka melibatkanku, menempatkan aku, mengistimewakan aku.
Aku suka saat aku tertawa bersama mereka. Gelak yang ada saat aku mencoba meracuni mereka dengan lagu favoritku –yang tidak pernah berhasil tentunya. Justru dari mereka aku keranjingan lagu Adelaide Sky-nya Aditya Sofyan. Mereka, yang bangga bisa membuatku keracunan lagu yang mereka sukai, kembali mencoba memaksaku memfavoritkan lagu If You’re Not The One-nya Daniel Bedingfield, meskipun tanpa dipaksa lagu itu sudah masuk ke dalam playlistku. Ehehe.
Aku suka saat aku berlari mengejar mimpi bersama mereka. Membelah udara di lembayung sore. Berteriak-teriak lucu di antara lumpur-lumpur sawah. Menuruni kelokan jalan di atas sepeda yang oleng.
Aku suka kunjungan mendadak mereka berdua ke rumahku. Belajar sambil bermain. Atau bermain sambil belajar? Ah. Apapun itu, semuanya terasa dua kali lebih menyenangkan saat bersama mereka. Dan spaghetti konyol yang dibuat bersama itu, fufufu, membuatku tertawa sampai sakit perut.
Aku suka saat akhirnya aku berhasil menularkan sesuatu pada mereka. Bunga! Aku senang sekali saat mereka mulai berkata-kata dengan bunga. Mungkin kalau bukan aku yang memulai, tak akan ada wangi bunga atau semerbak kelopak lugu di antara mereka.
Dan, yang terakhir tapi bukan yang paling akhir, aku suka saat mereka menyemangatiku. Memperhatikan naik-turun garis semangatku. Berusaha membangun atmosfer juang untukku, baik untuk mengejar cita maupun cinta. Aku masih ingat saat-saat menulis mimpiku bersama mereka. Juga saat mereka berusaha memberikanku segala info, segala jalan untuk menelusuri jejak-jejak si pujaan hati. Uh, entah berapa kali aku menangis karena kebaikan mereka berdua.

1 komentar: